Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pembagian Kalimat Fi'il Serta Penjelasanya

Sebelumnnya telah dibahas pembagian kalimat isim, kali ini akan membahas pembagian kalimat Fi'il, al-fatihah...

Bismillahirrahmanirrahim,


Kalimat Fi'il adalah suatu kalimat yang menunjukan suatu pekerjaan yang berkenaan dengan waktu, seperti contoh. قام زيد (Zaed telah berdiri), يقوم زيد (Zaed sedang berdiri), قم (berdirilah!).

Kalimat Fi'il dibagi menjadi tiga (3), yaitu: Fi'il Madhi, Fi'il Mudhori', Fi'il Amr.

1. Fi'il Madhi

Fi'il Madhi adalah kata kerja yang menunjukan waktu lampau. Fi'il Madhi ditandai dengan kemasukan Ta Ta'nis, contoh: ضرب (dia laki-laki telah memukul) kemasukan Ta Ta'nis menjadi ضربت (dia perempuan telah memukul). Contoh lain: نعم-نعمت
Hukum Fi'il Madhi

Fi'il Madhi hukumnya mabni, artinya Fi'il Madhi tidak menerima i'rob yang berarti bentuknya tetap sesuai dengan kemabnianya dalam keadaan apapun. Kemabnian bisa dilihat dari harokat akhir huruf asalnya.

Mabni Fi'il Madhi ada tiga (3):

1) Mabni Fathah, yaitu ketika Fi'il Madhi tidak bertemu wawu dhomir jamak, dhomir mutahharrikin rufi' (dhomir muttasil mahal rofa')  dan nun niswah contoh: جلس (dia laki-laki telah duduk) atau جلسا (Dia dua laki-laki telah duduk) dua contoh tersebut keadaan akhirnya berharokat Fathah maka dinamakan Mabni Fathah.

2) Mabni Dhommah, yaitu ketika bertemu dengan Wawu dhomir jama', contoh: جلسوا (mereka telah duduk) keadaan akhirnya yaitu berharokat dommah ketika bertemu wawu dhomir jama', maka dinamakan Mabni Dhommah.

3) Mabni Sukun, yaitu ketika Fi'il Madhi bertemu dengan dhomir mutaharrikin rufi' dan Nun Niswah, contoh جلستم (kalian laki-laki telah duduk), جلسن (mereka perempuan telah duduk). Kedua contoh tersebut keadaan harokat huruf asal akhirnya berharokat sukur, maka dinamakan Mabni sukun.

2. Fi'il Mudhori'

Fi'il Mudhori' adalah kata kerja yang menunjukan waktu sekarang atau akan datang. Contoh: ينصر (dia laki-laki sedang/akan menolong).

Fi'il Mudhori' bisa ditandai dengan kemasukanya huruf Mudhoroah yaitu huruf yang terdapat diawal kalimat Fi'il mudhori' yang terkumpul dalam lafal "أنيت" (Alif, Nun, Ya, Ta) dan juga bisa kemasukan لم ( Amil nashob). Contoh: لم يضرب، لم أضرب، لم نضرب، لم تضرب

Hukum Fi'il Mudhori' 

Hukum asal Fi'il Mudhori' menurut jumhur ulama adalah Mu'rob, contoh: ينصر kemasakan Amil nashob dan Amil Jazim menjadi أن ينصر - لم ينصر.
Akan tetapi Fi'il Mudhori' dihukumi Mabni yaitu ketika Fi'il Mudhori' bertemu Nun Niswah atau nun Jamak innast dan Nun Taukid (baik nun taukid tsaqilah ataupun khofifah). Contoh yang bertemu nun niswah:  ينصرن (mereka perrmpuan sedang/akan menolong), contoh yang bertemu nun taukid: ينصرن (dia laki-laki sungguh sedang/akan menolong).

Ketika Fi'il mudhori' bertemu Nun Niswah maka kemabnianya menjadi Mabni sukun, dan ketika bertemu dengan Nun taukid maka kemabnianya menjadi Mabni Fathah.

Ketika Fi'il Mudhori' tidak bertemu Nun Niswah dan Nun Taukid maka hukunya Mu'rob artinya dapat kemasukan I'rab yaitu bisa menjadi i'rob rafa', nashab dan Jazm. Sedankan tanda-tanda i'robnya beserta Amil yang memasuki Fi'il  Mudhori' insyaallah akan dibahas pada lain kesmpatan.

3. Fi'il Amr
Fi'il Amr adalah kata kerja yang menunjukan makna thalab atau perintah.

Hukum Fi'il Amr

Jumhur ulama sepakat bahwa Fi'il amr hukumnya adalah Mabni sama seperti Fi'il Madhi. Kemabnian Fi'il amar ada empat (4):

1. Mabni Sukun, yaitu ketika Fi'il Amr berupa shohih akhir dan tidak bertemu syai' serta tidak bertemu Alif dhomir thasniyah. Contoh إضرب (pukulah-kamu lk²).

2. Mabni Fathah, yaitu ketika fi'il amr bertemu dengan Alif dhomir thasniyah, contoh: إضربا (pukulah-kamu dua lk²).

3. Mabni Hadzfu Nun (membuang nun), yaitu ketika bertemu dengan syai' (Alif, wawu, ya). Contoh: إضربوا (pukulah-kalian lk").
4. Mabni Hadzfu Harfi 'Illat, yaitu ketika Fi'il Amr berupa Fi'il mu'tal akhir (huruf akhirnya berupa huruf illat). Huruf iilat ada tiga yaitu Alif, wawu, ya. Contoh إرم، أغز asli lafal sebelum dibuang huruf illatnya yaitu أغزو، إرمي

الإعراب

"ضرب زيد عمرا أبوه نصرته"

ضرب: فعل ماض مبني علي فتح ظاهر في آخره.
زيد: فاعل لضرب مرفوع وعلامة رفعه ضمة ظاهرة في آخره لأنه الإسم المفرد.
عمرا: مفعول به لضربت منصوب وعلامة نصبه فتحة ظاهرة في آخره لأنه الإسم المفرد.
أب: مبتدأ مرفوع بالإبتداء وعلامة رفعه الواو نيابة عن الكسرة لأنه من الأسماء الخمسة، وهو مضاف.
الهاء: ضمير بارز متصل مبني علي ضم في محل جر مضاف إليه.
نصرت: فعل ماض مبني علي السكون للتصاله بضمير متحرك رفع.
التاء: ضمير بارز متصل مبني علي ضم في محل رفع فاعل.
الهاء: ضمير بارز متصل مبني علي ضم في محل نصب مفعول به لنصرت.

والجملة من الفعل وفاعله في محل رفع خبر مبتدأ ورابطها الهاء في نصرته.
والجملة من المتدأ وحبره في محل نصب نعت لعمرا.

والله أعلم باصواب

Post a Comment for "Pembagian Kalimat Fi'il Serta Penjelasanya"