Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Hujat menghujat caci mencaci

Entah kenapa

Akhir2 ini sikap beragama seorang Muslim sangat frontal, mungkin dampak dari kemerdekaan berpendapat atau malah justru sikap yg kebablasan dan keblinger.

Sangat terasa kalo dicermati di dunia maya, sikap ta'dzim seorang awam terhadap Ulama' pelan tapi pasti menghilang. Caci sana, caci sini, hujat sana, hujat sini.. Yg kadang bikin geli dan merguyokke,

"apa untungnya bagi mereka ??" grin emotikon

Ada sebuah kisah yg saya kira pas untuk diambil ibroh maupun pembelajaran bagi kita semua, sebuah teladan dari Shohabat Agung sekaligus keluarga Baginda Rosul.

Sayyidina Abdullah bin Abbas yg mulia nasab, perilaku, serta ilmunya, beliau belajar ilmu agama kepada Sayyidina Ubay bin Ka'ab.

Jika Ibnu Abbas sampai didepan rumah Ubay, adakalanya pintunya telah terbuka maka dia akan meminta izin masuk. Tetapi terkadang pintu itu tertutup dan dia terlalu sungkan atau malu untuk mengetuknya.

Ibnu Abbas pun menunggu didepan pintu. Sering kali dia menunggu seharian disana tertempa angin dan debu pasir di badannya sampai sebegitu banyaknya debu yg menempel membuat badannya sudah tidak dikenali lagi sosoknya.

Ketika Sayyidina Ubay keluar rumah dan melihatnya seperti itu , menjadi masyghul hatinya dan menegur Sayyidina Ibnu Abbas,

"Mengapa engkau tidak mengetuk pintuku?"

Sayyidina Ibnu Abbas menjawab

"Aku terlalu sungkan untuk mengetuk pintu rumahmu, guru".

Dalam kesempatan lain, Sayyidina Ubay bin Ka'ab hendak bepergian dengan menaiki kudanya. Maka Sayyidina Ibnu Abbas segera mengambil kuda itu dan menuntunnya untuk Sang Guru.

Sayyidina Ubay pun kemudian berjalan menaiki kudanya, sedang Sayyidina Ibnu Abbas berjalan kaki disamping kuda menuntunnya.

Melihat ini Sayyidina Ubay menegur

"Apa yang engkau kerjakan ini, Wahai Ibnu Abbas ?"

"Beginilah yang diperintahkan Rasululloh SAW kepada kami untuk menghormati para Ulama kami." Jawab Sayyidina Ibnu Abbas.

Namun ketika Sayyidina Ubay bin Ka'ab Al Anshoriy ini turun dari kuda, dia segera menarik tangan Sayyidina Ibnu Abbas dan menciumnya. Giliran Sayyidina Ibnu Abbas menegurnya

"Apa gerangan yg engkau lakukan, Wahai Guru?"

"Mencium tangan seperti ini adalah yang diperintahkan Rasululloh SAW kpd kami untuk menghormati Ahli Bait Nabi kami." Jawabnya penuh cinta.

------

"Salaamatul insaan fii hifdzil lisaan"

Berhati-hatilah dg setiap kata yg kita ucap. Ulama' pun manusia spt kita yg bisa saja salah, namun hal itu bukanlah suatu alasan untuk mencaci dan menghujat mereka.

Memang seberapa ilmu kita dan seberapa besar kita sudah berperan dibanding mereka ?? gasp emotikon

Yang jelas... kita sebagai awam terkena prinsip seperti yg Sayyidina Ali tegaskan,

"ana 'abdu man 'allamanii walau harfan." Saya adalah budak orang yang mengajari saya ilmu walulaupun hanya satu huruf.

Post a Comment for "Hujat menghujat caci mencaci"