Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

PERBEDAAN ASWAJA DAN WAHHABI

بسم الله الرحمن الرحيم 
الحمد لله رب العالمين 
اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين 
اما بعد
قال الله تعالى في القرآن العظيم : فاسٱلوا اهل الذكر انكنتم لا تعلمون. 


*Aswaja*

Allah maha suci dari jisim dan anggota badan
Dalil
✔️Firman Allah ta'ala:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلبَصِيْرُ 
"Tidak ada sesuatupun yang serupa dg Allah baik dari satu segi maupun semua segi" (QS as Syura: 11)

✔️Hadlratus Syaikh Muhammad Hasyim Asy'ari berkata :
أَشْهَدُ أَنْ لاَّ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ اْلمُنَزَّهُ عَنِ اْلجِسْمِيَّةِ وَاْلجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَاْلمَكَانِ 
"Aku bersaksi tidak ada yg disembah dg benar selain hanya Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya,  yang disucikan dari jisim, arah, zaman dan tempat" (Muqoddimah kitab at Tanbihat al Wajibat)

*Wahhabi*
Wahhabi adalah mujassimah pada masa sekarang, mereka meyakini Allah berupa jisim yang memiliki anggota badan

✔️Abdul Aziz ibn Baz (tokoh Wahhabi) mengatakan:
ثم ذكر الصابوني تنزيه الله سبحانه عن الجسم والحدقة والصماخ واللسان والحنجرة، وهذا ليس بمذهب أهل السنة بل هو من أقوال أهل الكلام المذموم 
Dikatakan: “Kemudian as Shabuni menyebutkan pensucian Allah subhanahu dari jisim, kelopak mata, daun telinga, lisan dan kerongkongan dan ini bukanlah madzhab Ahlussunnah, tetapi dia adalah pendapat ahli kalam yang tercela”
(Abdul Aziz bin Baz, Tanbihat Hammah ‘ala Ma Katabahu as Syaikh Muhammad ibn Ali as Shobuni fi Shifatillahi ‘Azza Wajalla, hal. 19)
*Aswaja*
Aswaja meyakini bahwa Allah ada tanpa tempat dan Arah

Dalil
Firman Allah ta'ala:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلبَصِيْرُ 
"Tidak ada sesuatupun yang serupa dg Allah baik dari satu segi maupun semua segi" (QS as Syura: 11)

Syekh Muhammad Nawawi bin Umar al Bantani menyatakan:
وَالْوَاجِبُ عَلَيْنَا أَنْ نَقْطَعَ بِكَوْنِهِ تَعَالَى مُنَزَّهًا عَنِ الْمَكَانِ وَالْجِهَةِ....
“Dan kita wajib meyakini secara pasti bahwa Allah ta’ala maha suci dari tempat dan arah….”
(Muhammad Nawawi bin Umar al Bantani, “at-Tafsir al Munir li Ma’alim at-Tanzil”, jilid I, hal. 282)

*Wahhabi*
Wahhabi meyakini Allah berada di atas, bertempat di atas Arsy

Muhammad Jamil Zaino (tokoh Wahhabi) mengatakan: 
أَنَّ اللهَ فَوْقَ اْلعَرْشِ بِذَاتِهِ مُنْفَصِلٌ مِنْ خَلْقِهِ لاَ يُشْبِهُهُ أَحَدٌ مِنْ مَخْلُوْقَاتِهِ فِي عُلُوِّهِ
"Allah di atas Arsy dengan dzat-Nya, terpisah dari makhluk-Nya" 
(Muhammad Jamil Zaino, Tawjihat Islamiyah li Ishlah al fardi wa al Mujtama', hal. 21)

#Asnuter Kab Kediri
*PERBEDAAN ASWAJA DAN WAHHABI 3*

*Aswaja*
Asy'ariyah dan Maturidiyah adalah Ahlussunnah wal-Jama'ah

Dalil:
✔️ Firman Allah ta'ala 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ ۚ ذَٰلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
[Surat Al-Ma'idah 54]
Ketika turun ayat ini Rasulullah menunjuk sahabat Abu Musa Asy'ari seraya berkata: Mereka adalah kaumnya Abu Musa Asy'ari (kakek Imam Abul Hasan al Asy'ari) 
✔️Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda :
 إِنَّ أُمَّتِي لَا تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلَالَةٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ اخْتِلَافًا فَعَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ
 "Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu di atas kesesatan, apabila kalian melihat perselisihan maka kalian harus berada di sawadul a'dzam (kelompok yang terbanyak)." HR Ibnu Majah

 ✔️Al   Hafidz Murtadho az Zabidi dalam syarh Ihya' (Ithaf as Sadah al Muttaqin jld 2, hal. 6) berkata:
إِذَا أُطْلِقَ أَهْلُ السُّنَّةِ وَاْلجَمَاعَةِ فَالْمُرَادُ بِهِمْ اْلاَشَاعِرَةُ وَاْلمَاتُرِيْدِيَّةُ
"Jika disebut Ahlussunnah wal-Jama'ah maka yang dimaksud adalah Asy'ariyah dan Maturidiyah"

*Wahhabi*
Wahhabi menyebut Asy’ariyyah dan Maturidiyyah sebagai bukan Ahlussunnah Wal Jama’ah dan mengkafirkannya

✔️Shalih al Fauzan (tokoh Wahhabi) mengatakan:
والأشاعرة والماتريدية خالفوا الصحابة والتابعين والأئمة الأربعة في كثير من المسائل الاعتقادية وأصول الدين، فلم يستحقوا أن يلقبوا بأهل السنة والجماعة 
Dikatakan: “Asyairah dan Maturidiyah telah menentang para sahabat dan tabi’in dan imam yang empat dalam banyak masalah akidah dan dasar agama, maka mereka tidak berhak untuk dijuluki dengan Ahlussunnah wal Jama’ah”
(Shalih al Fauzan, Min Masyahir al-Mujaddidin fi al-Islam, hal.32)
*PERBEDAAN ASWAJA DAN WAHHABI 4*

*Aswaja*
Adam adalah nabi dan Rasul secara ijma'

Dalil
Firman Allah ta'ala 
إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَىٰ آدَمَ وَنُوحًا وَآلَ إِبْرَاهِيمَ وَآلَ عِمْرَانَ عَلَى الْعَالَمِينَ
[Surat Ali 'Imran 33]

Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda :
أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا فَخْرَ وَبِيَدِي لِوَاءُ الْحَمْدِ وَلَا فَخْرَ وَمَا مِنْ نَبِيٍّ يَوْمَئِذٍ آدَمُ فَمَنْ سِوَاهُ إِلَّا تَحْتَ لِوَائِي وَأَنَا أَوَّلُ مَنْ تَنْشَقُّ عَنْهُ الْأَرْضُ وَلَا فَخْرَ
"Saya adalah pemimpin bani Adam pada hari kiamat, bukannya untuk menyombongkan diri. Di tanganku terdapat bendera pujian, bukannya untuk menyombongkan diri, dan tidak ada seorang Nabi pun pada hari itu, baik Adam maupun yang lain kecuali berada dibawah benderaku. Akulah orang yang pertama kali di bangkitkan (dari kubur) bukannya untuk menyombongkan diri." HR Muslim Tirmidzi 
As Syaikh Mula Ali al-Qaari dalam Syarh al-Fiqh al-Akbar li Abi Hanifah hal. 126 berkata:
والأنبياء عليهم الصلاة والسلام كلهم أي جميعهم الشامل لرسلهم ومشاهيرهم وغيرهم أولهم آدم على ما ثبت بالكتاب والسنة وإجماع الأمة فما نقل عن بعض من إنكار نبوته يكون كفرا
“(Dan para nabi ‘alayhimussholatu was salam seluruhnya) yakni semuanya yang mencakup para rasulnya, yang  terkenal dan selainnya, nabi yang pertama, yaitu Adam berdasarkan yang tsabit dalam al-Qur’an, as Sunnah dan ijma’ ummat. Pendapat yang dikutip dari sebagian orang yang mengingkari kenabian Adam adalah kekufuran”

*Wahhabi*
Wahhabi mengingkari kenabian Adam, Tsits dan Idris, mereka mengatakan Nabi dan Rasul pertama adalah nabi Nuh 

Abdullah bin Zaid Ali Mahmud (tokoh Wahhabi) mengatkan:
والصَّحِيْحُ أَنَّ أَوَّلَ الرُّسُلِ نُوْحٌ وَآخِرُهُمْ مُحَمَّدٌ صلى الله عليه وسلم وَحَتَّى آدَم نَفْسِهِ يَعْتَرِفُ بِأَنَّ أَوَّلَ الرُّسُلِ نُوْحٌ
“Dan yang benar bahwa rasul yang pertama adalah Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad dan bahkan Adam sendiri mengakui bahwa Rasul pertama adalah Nuh”

Referensi:
Abdullah bin Zaid Ali Mahmud, Al-Iman bi al-Anbiya’ bi Jumlatihim, hal. 15

# Asnuter Kab Kediri

Post a Comment for "PERBEDAAN ASWAJA DAN WAHHABI"