Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Keutamaan Puasa dan Qiyamullail di Awal Bulan Rajab


Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang mulia karena dalam sejarah banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting, seperti Isro' Mi'raj, pindahnya arah kiblat dari Baitul maqdis ke Ka'bah dan masih banyak lagi. Oleh karenanya, umat Islam khususnya diberikan banyak keutamaan didalamnya.

فَصْلٌ: فِيْ فَضْلِ صِيَامِ أَوَّلِ يَوْمٍ مِنْ رَجَبٍ، وَقِيَامِ أَوَّلٍ لَيْلَةٍ مِنْهُ

أَخْبَرَنَا الْإِمَامُ الشَّيْخُ هِبَةُ اللهِ السَّقَطِيُّ رَحِمَهُ اللهُ بِإِسْنَادِهِ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ: (( كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ ، قَالَ: اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ )).

Dari Anas bin malik radhiyallaahuanhu, beliau berkata: Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam ketika masuk bulan Rajab, beliau senantiasa berdoa : Ya Allah, berkahilah kami didalam bulan Rajab dan bulan Sya'ban. Dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan"

وَأَخْبَرَنَا الشَّيْخُ الْإِمَامُ هِبَةُ اللهِ بِإِسْنَادِهِ عَنْ مَيْمُوْنِ بْنِ مَهْرَانَ بِإِسْنَادِهِ عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ (( مَنْ صَامَ أَوَّلَ يَوْمٍ مِنْ رَجَبٍ عَدَلَ صِيَامَ شَهْرٍ وَمَنْ صَامَ سَبْعَةَ أَيَّامٍ غُلِّقَتْ عَنْهُ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ السَّبْعَةُ، وَمَنْ صَامَ ثَمَانِيَةَ أَيَّامٍ فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةُ ، وَمَنْ صَامَ مِنْهَا عَشْرَةَ أَيَّامٍ ، بَدَّلَ اللهُ سَيِّئَاتِهِ حَسَنَاتٍ، وَمَنْ صَامَ مِنْهُ ثَمَانِيَةَ عَشَرَ يَوْمًا نَادَى مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ: قَدْ غُفِرَ لَكَ فَاسْتَأْنِفِ الْعَمَلَ)) .

Syaikh al-Imam Hibatullah dengan sanadnya, meriwayatkan dari Maimun bin Mahran dengan sanadnya, ia meriwayatkan dari Abu Dzarr radhiyallaahuanhu, dari Nabi shallallaahu alaihi wasallam, beliau bersabda : 

"Barang siapa berpuasa pada awal bulan Rajab maka pahalanya sama dengan puasa satu bulan. Barang siapa berpuasa sampai tujuh hari dibulan rojab, maka pintu-pintu neraka jahannam yang berjumlah tujuh akan ditutup dan dijauhkan darinya. Barang siapa yang berpuasa delapan hari maka dibukakanlah untuknya pintu surga yang berjumlah delapan. Barang siapa berpuasa sepuluh hari maka Allah akan mengganti keburukan-keburukan orang tsb dengan kebaikan. Barang siapa berpuasa delapan belas hari maka akan ada penyeru yang memanggil dari langit, "dosamu telah diampuni", maka dari itu mulailah beramal"

وَأَخْبَرَنَا الشَّيْخُ الْإِمَامُ هِبَةُ اللهِ بِإِسْنَادِهِ عَنْ سَلَامَةَ بْنِ قَيْسٍ يَرْفَعُهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (( مَنْ صَامَ أَوَّلَ يَوْمٍ مِنْ رَجَبٍ كَفَّرَ اللهُ عَنْهُ ذُنُوْبَ سِتِّيْنَ سَنَةً، وَمَنْ صَامَ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا حَاسَبَهُ اللهُ حِسَابًا يَسِيْرًا ، وَمَنْ صَامَ ثَلَاثِيْنَ يَوْمًا مِنْ رَجَبٍ كَتَبَ اللهُ تَعَالَى لَهُ رِضْوَانَهُ وَلَمْ يُعَذِّبْهُ )).

Syaikh al-Imam Hibatullah dengan sanadnya meriwayatkan dari Salaamah bin Qais, beliau menisbatkannya kepada Nabi shallallaahu alaihi wasallam : 

"Barangsiapa yang berpuasa dihari pertama di bulan Rajab maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama enam puluh tahun. Barang siapa berpuasa lima belas hari maka Allah akan menghisabnya dengan hisab yang mudah. Barang siapa berpuasa tiga puluh hari dari bulan rajab maka Allah SWT menulis untuknya keridhaan-Nya dan tidak akan menyiksanya"

وَرُوِيَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيْزِ رَحِمَهُ اللهُ كَتَبَ إِلَى الْحَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ وَهُوَ عَلَى الْبَصْرَةِ . وَقِيْلَ : إِلَى عَدِيِّ بْنِ أَرْطَاةَ : عَلَيْكَ بِأَرْبَعِ لَيَالٍ فِي السَّنَةِ ، فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى يُفْرِغُ فِيْهِنَّ الرَّحْمَةَ إِفْرَاغًا، وَهِيَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، وَلَيْلَةُ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ مِنْ رَمَضَانَ، وَلَيْلَةُ الْفِطْرِ

Diriwayatkan bahwa Umar bin Abdul Aziz rahimahullaah menulis surat kepada Hajjaj bin Arthaah saat dia menjadi gubernur di Bashrah, ada yang mengatakan kepada Adi bin Arthaah. Isi surat tsb adalah : "jagalah empat malam didalam satu tahun, karena Allah mencurahkan rahmat-Nya pada malam-malam tsb, yaitu malam pertama bulan Rajab, malam Nishfu Sya'ban, malam 27 Ramadhan dan malam hari raya Fitri.

وَعَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ رَحِمَهُ اللهُ أَنَّهُ قَالَ: خَمْسُ لَيَالٍ فِي السَّنَةِ مَنْ وَاظَبَ عَلَيْهِنَّ رَجَاءَ ثَوَابِهِنَّ، وَتَصْدِيْقًا بِوَعْدِهِنَّ، أَدْخَلَهُ اللهُ تَعَالَى الْجَنَّةَ: أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ يَقُوْمُ لَيْلَهَا وَيَصُوْمُ نَهَارَهَا ، وَلَيْلَتَيِ الْعِيْدَيْنِ يَقُوْمُ لَيْلَهُمَا وَيُفْطِرُ نَهَارَهُمَا وَلَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يَقُوْمُ لَيْلَهَا وَيَصُوْمُ نَهَارَهَا. وَلَيْلَةُ عَاشُوْرَاءَ يَقُوْمُ لَيْلَهَا وَيَصُوْمُ نَهَارَهَا

Dari Khalid bin Ma'daan rahimahullaah bahwa beliau berkata : 

"Ada lima malam didalam satu tahun, barang siapa konsisten menjaganya karena mengharapkan pahalanya dan membenarkan dengan janjinya, maka Allah akan memasukkan orang tsb kedalam surga, yaitu : malam pertama bulan Rajab dengan melakukan ibadah dimalamnya dan berpuasa disiangnya, dua malam hari raya dengan melakukan ibadah dimalamnya dan berbuka disiangnya, malam nishfu sya'ban dengan melakukan ibadah dimalamnya dan berpuasa disiangnya, dan malam Asyura dengan melakukan qiyam dimalamnya dan berpuasa disiangnya. 

Wallahu'alam bis showab

Al-Ghunyah, Li As-Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, juz 1 hal 235-236

Post a Comment for "Keutamaan Puasa dan Qiyamullail di Awal Bulan Rajab "