Puisi untuk Gus Dur "Sang Pencerah"
Gus Dur adalah salah satu tokoh politisi sekaligus ulama Indonesia yang fenomenal dan banyak dikenang di masyarakat khususnya mayarakat Indonesia, jiwa kepemimpinan, ketegasan, sikap beliau yang humoris, sedikit aneh tapi benar, beliau sosok yang pemberani yang pernah memimpin Negara ini.
Sebuah untaian puisi kami tuliskan guna mengenang dari sosok beliau, semoga beliau tenang di sana. puisi ini berjudul "SANG PENCERAH" oleh Hamid Strunggle. berikut teksnya.
"Mahkota pagi tersenyum riang
Sejuta harapan menaburi bangsa
Telah lahir sosok dari tanah Jombang
Mengalir darah semangat seorang pejuang
Oh gus...
Meski kabut pekat menghalangi pandangan
Jejak kaki mu tetap menjelajah negeri
Senyum, salam serta sapa kepada lawan
Karena pangkat kah...? Bukan...!
Karena golongan kah...? Bukan...!
Karena Benderakah...? Tetap bukan...!
Pangkat, golongan dan bendera tiada engkau peduli
Kepada yang lemah
Yang tiada mendapat arah
Nafas gerah mengundang pasrah
Gus... Kami rindu pelukan lentik jemari imanmu yang merekah
Oh gus...
Walau badai makian menghalang
Cabikan hinaan perih menyayat
Gumpalan awan menjatuhkan tangis ketakutan
Tak gentar kau tangkis dengan tawa keberanian
Gus...
Pernah terdengar bait syahdu darimu
Memuliakan manusia berarti memuliakan Penciptanya
Merendahkan manusia berarti merendahkan dan menistakan Penciptanya
Sebuah suri tauladan terngiang di benak kami
Hablum minannas kepada sang Robbi
Siapa yang mengira...?
Sang waktu melejitkan prahara duka
Memporak-porandakan hayat anak manusia
Melayang ragamu melayang
Kemanakah... kemanakah jiwamu kini?
Oh gus...
Sungguh pengorbananmu sangat berarti
Nyawamu masih hidup dalam Sanubari
Ruh pantang menyerah pembela yang lemah
Kobaran api patriot mu mendebamkan bumi pertiwi
Meluluhlantakan dinding pengecut menjulang tinggi
Kaulah sinar matahari
Dengan pelitamu...
Meredupkan kebodohan yang menutupi
Ajaran Ilahi kau tegakkan menghias hati
Ada yang bercerita hadirmu telah sirna
Keberadaanmu dilebur taman surga
Gus...
Kisah yang jauh dari benar... kata yang pantas diungkapkan
Sungguh nama-mu terpatri dalam ingatan
Kaulah sang pencerah abadi."
Di atas adalah untaian puisi yang dilantunkan untuk sosok yang telah tiada, akan tetapi tetap ada, dan selalu dikenang. tanpa rasa pamrih penulispun menyucurkan air mata saat menulis puisi di atas kami curahkan karena kerinduan bak sedang dalam jatuh cinta kepada kekasih ketiadaan beliau tetap ada bagi kami.
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin. sekian dulu dan jangan lupa untuk lebih tau biografi beliau kunjungi: Profil Gus Dur
Post a Comment for "Puisi untuk Gus Dur "Sang Pencerah""
komentar di sini
Post a Comment